Penyakit Skistosomiasis Paling Langka, Berikut Penjelasan Lebih Dalamnya di 2024!
Penyakit Skistosomiasis – Skistosomiasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus Skistosomiasis . Cacing ini dapat hidup dan berkembang biak di usus manusia, dan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Terbuka di jendela baru www.skdj2i199.com
Penyebab Penyakit Skistosomiasis
Skistosomiasis disebabkan oleh cacing trematoda dari genus Schistosoma. Cacing ini memiliki dua jenis, yaitu Schistosoma mansoni dan Schistosoma japonicum. Schistosoma mansoni adalah jenis cacing yang paling umum menyebabkan schistosomiasis di Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Schistosoma japonicum adalah jenis cacing yang paling umum menyebabkan schistosomiasis di Asia.
Cacing trematoda penyakit Skistosomiasis dapat hidup di air tawar, seperti sungai, danau, dan kolam. Cacing ini bertelur di dalam air. Telur cacing kemudian akan menetas menjadi larva. Larva cacing ini akan menempel pada siput air tawar. Di dalam siput, larva cacing akan berkembang menjadi cacing dewasa.
Cacing dewasa penyakit Schistosoma akan keluar dari siput dan berenang di air. Cacing ini kemudian akan menempel pada kulit manusia yang berenang atau mandi di air yang tercemar. Cacing dewasa ini akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit.
Gejala Penyakit Skistosomiasis
Gejala penyakit Skistosomiasis bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Gejala yang paling umum adalah:
- Demam : Demam adalah gejala yang paling umum dari schistosomiasis. Demam biasanya muncul sekitar 1-2 minggu setelah terinfeksi. Demam biasanya ringan dan berlangsung selama beberapa hari.
- Mual : Mual juga dapat terjadi pada penderita schistosomiasis. Mual biasanya terjadi bersamaan dengan demam.
- Muntah : Muntah juga dapat terjadi pada penderita schistosomiasis. Muntah biasanya terjadi bersamaan dengan mual.
- Nyeri perut : Nyeri perut juga dapat terjadi pada penderita schistosomiasis. Nyeri perut biasanya terasa di perut bagian bawah.
- Kembung : Kembung juga dapat terjadi pada penderita schistosomiasis. Kembung biasanya terasa di perut bagian atas.
- Diare : Diare juga dapat terjadi pada penderita schistosomiasis. Diare dapat berupa diare cair, diare berdarah, atau diare dengan lendir.
Pada kasus yang parah, penyakit Skistosomiasis dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti:
- Sirosis hati : Sirosis hati adalah kondisi di mana hati mengalami kerusakan permanen. Sirosis hati dapat terjadi akibat infeksi schistosomiasis yang parah.
- Kantung empedu : Kantung empedu adalah organ yang menyimpan empedu. Kantong empedu dapat meradang atau terinfeksi akibat infeksi schistosomiasis.
- Kanker hati : Kanker hati adalah jenis kanker yang paling umum terjadi di dunia. Kanker hati dapat terjadi akibat infeksi schistosomiasis yang parah.
- Kanker kandung kemih : Kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang terjadi di kandung kemih. Kanker kandung kemih dapat terjadi akibat infeksi penyakit Skistosomiasis yang parah.
- Kanker ginjal : Kanker ginjal adalah jenis kanker yang terjadi di ginjal. Kanker ginjal dapat terjadi akibat infeksi schistosomiasis yang parah.
- Gangguan saraf : Gangguan saraf dapat terjadi akibat infeksi schistosomiasis yang parah. Gangguan saraf dapat berupa kejang, lumpuh, atau kebutaan.
Diagnosis Penyakit Skistosomiasis
Diagnosis penyakit Skistosomiasis biasanya dilakukan dengan pemeriksaan tinja. Pada pemeriksaan tinja, dapat ditemukan telur cacing Schistosoma.
Pemeriksaan tinja untuk schistosomiasis biasanya dilakukan dengan metode flotasi. Metode flotasi adalah metode pemeriksaan tinja yang menggunakan larutan garam untuk mengapung telur cacing.
Selain pemeriksaan tinja, diagnosis penyakit Skistosomiasis juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah. Pada pemeriksaan darah, dapat ditemukan antibodi terhadap cacing Schistosoma.
Baca Juga : Penyakit Askariasis, Berikut Tanda-Tanda Gejalanya di 2024!
Pengobatan Penyakit Skistosomiasis
Pengobatan penyakit Skistosomiasis biasanya dilakukan dengan obat antiparasit, seperti praziquantel. Obat ini dapat membunuh cacing dewasa dan larva cacing.
Pengobatan schistosomiasis biasanya dilakukan selama satu hari.
Pencegahan Penyakit Skistosomiasis
Pencegahan penyakit schistosomiasis dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
- Hindari berenang atau mandi di air yang tercemar : Air yang tercemar dapat mengandung telur cacing Schistosoma. Oleh karena itu, penting untuk menghindari berenang atau mandi di air yang tercemar.
- Gunakan alat pelindung diri, seperti sepatu dan pakaian panjang, saat berenang atau mandi di air yang tercemar : Alat pelindung diri dapat membantu melindungi kulit dari kontak dengan air yang tercemar.
- Olah makanan dengan benar, terutama sayuran dan buah-buahan ; Sayuran dan buah-buahan yang tidak diolah dengan benar dapat mengandung telur cacing Schistosoma. Oleh karena itu, penting untuk mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air mengalir sebelum dimasak.
- Pastikan lingkungan tempat tinggal Anda bersih dan bebas dari sampah : Sampah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi siput air tawar, yaitu inang perantara cacing Schistosoma. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit Skistosomiasis.
Penyebaran Penyakit Skistosomiasis
Skistosomiasis adalah penyakit yang tersebar luas di seluruh dunia. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk dan kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.
Penyakit skistosomiasis dapat menyebar melalui air yang tercemar telur cacing Schistosoma. Telur cacing ini dapat berasal dari tinja manusia yang terinfeksi.