dslabs

Berita Tentang Kesehatan Terkini Dan Terlengkap

DiseaseGejala Penyakit

Penyakit Perikardial : Selaput Tipis Melapisi Jantung, Berikut Penjelasannya di 2023!

Penyakit Perikardial – Perikardium adalah selaput tipis yang melapisi jantung. Selaput ini terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan parietal yang melapisi bagian luar jantung dan lapisan viseral yang melapisi bagian dalam jantung. Perikardium berfungsi untuk melindungi jantung dari infeksi dan trauma.

Terbuka di jendela baru www.starodisha.in

Jenis-jenis Perikardial

Terdapat berbagai jenis perikardial, antara lain:

  1. Perikarditis adalah peradangan pada perikardium. Perikarditis dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, atau trauma.
  2. Efusi perikardium adalah penumpukan cairan di antara lapisan parietal dan viseral perikardium. Efusi perikardium dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti perikarditis, gagal jantung, atau tumor.
  3. Penebalan perikardium adalah penebalan lapisan perikardium. Penebalan perikardium dapat disebabkan oleh peradangan kronis, infeksi, atau trauma.
  4. Konstriktif perikarditis adalah kondisi yang ditandai dengan penebalan dan pengerasan perikardium. Dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung paga gangguan ini.

Gejala Penyakit Perikardial

Gejala penyakit perikardial dapat bervariasi, tergantung pada jenis penyakitnya. Gejala umum penyakit tersebut meliputi:

  • Nyeri dada
  • Demam
  • Sesak napas
  • Lelah

Nyeri dada pada penyakit perikardial biasanya terasa tajam dan menusuk, dan sering kali memburuk saat berbaring telentang atau menarik napas dalam-dalam. Demam pada perikardial biasanya ringan hingga sedang. Sesak napas pada perikardial dapat disebabkan oleh gangguan fungsi jantung. Lelah pada penyakit perikardial dapat disebabkan oleh peradangan atau infeksi.

Pada kasus yang parah, penyakit perikardial dapat menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Gagal jantung
  • Syok kardiogenik
  • Kematian

Diagnosis Penyakit Perikardial

Diagnosis penyakit ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes penunjang, seperti:

  • EKG
  • Rontgen dada
  • Ekokardiogram
  • Tes darah

EKG dapat menunjukkan tanda-tanda peradangan, seperti perubahan gelombang ST dan T. Rontgen dada dapat menunjukkan penumpukan cairan di sekitar jantung. Ekokardiogram dapat menunjukkan penebalan perikardium atau efusi perikardium. Tes darah dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi atau penyakit autoimun.

Pengobatan Penyakit Perikardial

Pengobatan penyakit ini tergantung pada jenis penyakitnya. Pada kasus perikarditis, pengobatan yang diberikan dapat berupa obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau kortikosteroid.

Pada kasus efusi perikardium, pengobatan yang diberikan dapat berupa obat-obatan, seperti diuretik atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau tindakan operasi, seperti pericardiocentesis atau pericardiotomy.

Pada kasus penebalan perikardium, pengobatan yang diberikan dapat berupa obat-obatan, seperti kortikosteroid, atau tindakan operasi, seperti pericardiectomy. Pada kasus konstriktif perikarditis, pengobatan yang diberikan dapat berupa tindakan operasi, seperti pericardiectomy.

Pencegahan Penyakit Perikardial

Pencegahan penyakit perikardial dapat dilakukan dengan cara menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut, seperti:

  • Infeksi
  • Penyakit autoimun
  • Trauma

Penyakit ini adalah kondisi medis yang mempengaruhi perikardium, yaitu selaput tipis yang melapisi jantung. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, penyakit autoimun, atau trauma.

Gejala penyakit ini dapat bervariasi, tergantung pada jenis penyakitnya. Diagnosis penyakit ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes penunjang.

Pengobatan penyakit ini tergantung pada jenis penyakitnya. Pencegahan penyakit perikardial dapat dilakukan dengan cara menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Penyebab Penyakit Perikardial

Penyebab penyakit perikardial dapat bervariasi, tergantung pada jenis penyakitnya. Penyebab perikarditis antara lain:

  • Infeksi, seperti virus, bakteri, atau jamur
  • Penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
  • Trauma, seperti cedera dada atau operasi jantung
  • Kanker, seperti leukemia atau limfoma

Penyebab efusi perikardium antara lain:

  • Perikarditis
  • Gagal jantung
  • Tumor
  • Penyakit autoimun

Penyebab penebalan perikardium antara lain:

  • Perikarditis kronis
  • Infeksi
  • Trauma

Komplikasi dan Prognosis Penyakit Perikardial

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Komplikasi yang dapat terjadi bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya.

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit perikardial meliputi:

  1. Gagal jantung: Penyakit perikardial, terutama yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan peradangan pada perikardium yang menekan jantung sehingga mempengaruhi fungsinya dalam memompa darah. Kondisi ini disebut sebagai tamponade jantung dan dapat menyebabkan gagal jantung.
  2. Syok kardiogenik: Tamponade jantung yang parah dapat menyebabkan syok kardiogenik, yaitu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Syok kardiogenik merupakan kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan segera.
  3. Emboli paru: Penyakit ini dapat menyebabkan pembekuan darah di dalam perikardium. Pembekuan darah ini dapat lepas dan bergerak ke paru-paru, menyebabkan emboli paru. Emboli paru adalah kondisi yang mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera.
  4. Miokarditis: Peradangan pada perikardium dapat menjalar ke otot jantung, menyebabkan miokarditis. Miokarditis adalah kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung dan gangguan irama jantung.
  5. Perikarditis konstriktif:: Perikarditis kronis dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan perikardium, sehingga membatasi pergerakan jantung. Kondisi ini disebut sebagai perikarditis konstriktif dan dapat menyebabkan gagal jantung.

Prognosis penyakit ini bervariasi tergantung pada jenis penyakit, tingkat keparahannya, dan respon pasien terhadap pengobatan. Pada sebagian besar kasus, perikarditis akut dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan yang tepat. Namun, pada beberapa kasus, perikarditis dapat menjadi kronis dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *