dslabs

Berita Tentang Kesehatan Terkini Dan Terlengkap

DiseaseGejala Penyakit

Gejala Penyakit Epistaksis, Berikut Cara Mengobatinya di 2023!

Penyakit Epistaksis – Penyakit Epistaksis, atau mimisan, adalah keluarnya darah dari hidung. Kondisi ini merupakan salah satu keluhan medis yang paling umum.

Terbuka di jendela baru www.skdj2i199.com

Penyakit Epistaksis dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.

Pengertian Penyakit Epistaksis

Penyakit Epistaksis adalah kondisi medis yang ditandai dengan keluarnya darah dari hidung. Darah yang keluar dari hidung dapat berasal dari pembuluh darah yang terletak di hidung bagian depan, tengah, atau belakang.

Pembuluh darah di hidung bagian depan adalah pembuluh darah yang paling rentan mengalami perdarahan. Hal ini karena pembuluh darah ini terletak dekat dengan permukaan kulit.

Pembuluh darah di hidung bagian tengah dan belakang lebih dalam dari pembuluh darah di hidung bagian depan. Oleh karena itu, perdarahan dari pembuluh darah ini biasanya lebih sulit untuk dihentikan.

Gejala Penyakit Epistaksis

Gejala penyakit epistaksis yang paling umum adalah keluarnya darah dari hidung. Darah yang keluar dari hidung dapat mengalir keluar dari hidung atau masuk ke tenggorokan.

Gejala lain yang dapat menyertai penyakit epistaksis meliputi:

  • Sakit kepala
  • Nyeri di hidung
  • Mual dan muntah
  • Lemas

Penyakit epistaksis yang ringan biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit. Namun, epistaksis yang berat dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari.

Penyebab Penyakit Epistaksis

Penyebab penyakit epistaksis dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab primer dan penyebab sekunder.

Penyebab primer epistaksis adalah kondisi yang menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi lemah atau rapuh. Penyebab primer epistaksis meliputi:

  • Kekeringan hidung: Keringnya hidung dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi iritasi dan mudah pecah.
  • Merangsang hidung: Menggaruk atau mengorek hidung dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah.
  • Perubahan tekanan udara: Perubahan tekanan udara, seperti saat naik pesawat atau naik gunung, dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu: Obat-obatan tertentu, seperti aspirin, warfarin, dan ibuprofen, dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi lebih tipis dan rapuh.
  • Mengonsumsi alkohol: Alkohol dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi lebih lemah.
  • Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah di hidung.

Penyebab sekunder epistaksis adalah kondisi medis yang mendasari yang menyebabkan perdarahan di hidung. Penyebab sekunder epistaksis meliputi:

  • Infeksi sinus: Infeksi sinus dapat menyebabkan iritasi pada pembuluh darah di hidung.
  • Tumor hidung: Tumor hidung dapat menekan pembuluh darah di hidung dan menyebabkan perdarahan.
  • Penyakit vaskular, seperti hipertensi dan arteriosklerosis: Penyakit vaskular dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi lemah atau rapuh.
  • Penyakit darah, seperti leukemia dan trombositopenia: Penyakit darah dapat menyebabkan jumlah trombosit dalam darah menurun, sehingga pembuluh darah menjadi lebih rentan untuk pecah.
  • Trauma hidung: Trauma hidung, seperti benturan atau pukulan di hidung, dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah.

Baca Juga : Penyakit Presbiopia, Berikut Gejala dan Pencegahannya di 2023!

Cara Mengobati Penyakit Epistaksis

Cara mengobati penyakit epistaksis tergantung pada penyebabnya. Jika epistaksis disebabkan oleh penyebab primer, maka pengobatan yang diberikan bertujuan untuk memperkuat pembuluh darah di hidung.

Jika penyakit epistaksis disebabkan oleh penyebab sekunder, maka pengobatan yang diberikan bertujuan untuk mengobati kondisi medis yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyakit epistaksis:

  • Duduk dengan tegak dan memiringkan kepala ke depan. Ini akan membantu darah mengalir keluar dari hidung dan mencegahnya masuk ke tenggorokan.
  • Tekan hidung dengan lembut selama 10-15 menit. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan bagian depan hidung di antara tulang hidung dan cuping hidung.
  • Jika darah masih keluar setelah 15 menit, ulangi langkah 2.
  • Jika darah masih keluar setelah 30 menit, segera hubungi dokter.

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyakit epistaksis:

  • Hindari menggaruk atau mengorek hidung.
  • Jaga agar hidung tetap lembap, misalnya dengan menggunakan pelembap udara.
  • Jangan merokok.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan epistaksis, konsultasikan dengan dokter Anda.

Penyakit epistaksis adalah kondisi medis yang ditandai dengan keluarnya darah dari hidung. Kondisi ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.

Penyebab penyakit epistaksis dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab primer dan penyebab sekunder. Penyebab primer epistaksis adalah kondisi yang menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi lemah atau rapuh. Penyebab sekunder epistaksis adalah kondisi medis yang mendasari yang menyebabkan perdarahan di hidung.

Cara mengobati epistaksis tergantung pada penyebabnya. Jika epistaksis disebabkan oleh penyebab primer, maka pengobatan yang diberikan bertujuan untuk memperkuat pembuluh darah di hidung. Jika epistaksis disebabkan oleh penyebab sekunder, maka pengobatan yang diberikan bertujuan untuk mengobati kondisi medis yang mendasarinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *